Subscribe:

Kamis, 21 Agustus 2014

Zombies At School – Episode 5 (Antara Sakit Dan Sahabat)



Hari ini aku tidak bisa datang ke sekolah untuk memberantas zombie, karena badanku lemas, panas dan kepalaku teraa sakit akibat suntukan antizombie, dan sahabatku zaki nekat datang ke sekolah untuk memberantas zombie seorang diri.

Zaki pun memulai dengan menyusuri kamar mandi bagian selatan sekolah, lokasi itu adalah lokasi yang berbahaya karena dari segi ruangannya sangat berpotensi bagi zombie – zombie untuk menempati lokasi itu. Zaki mulai mengecek kamar mandi satu persatu dengan sikap siaga dengan senjatanya yang ditodongkan ke kamar mandi. Untungnya saja tidak ada zombie yang mendiami kamar mandi.


                Lalu zaki meneruskan penyisirannya dan terlihat ada zombie yang berdiri di pojok dekat pintu dalam. Melihat dan merasakan keberadaan zaki berada di situ, zombie itu sontak berjalan dengan menyeret satu kakinya yag terlihat patah. Dengan cepat zaki tanpa ragu membunuh zombie itu tepat dikepalanya. Dan ternyata di ruangan itu zombie tadi itu hanyalah satu dari beberapa zombie di ruangan kelas itu, dengan jantung berdebar,. Zaki masuk ke kelas itu dan menebas habis dengan senapannya sebelum semua zombie menghampirinya.

                Merasa di bawah tidak aman, zaki langsung naik ke lantai 2, berharap kalau dia memang dikejar zombie, dia akan dengan mudah turun ke lantai 1 dengan tali yang sudah dipasang kemarin sebelum kami pulang. Setelah sampai di lantai 2, badan zaki terasa kaku dan serasa tidak bisa berbuat apa – apa, sedang dia hanya membawa 1 senjata assault dan satu pistol berisikan 6 peluru saja. Zombie – zombie dibawah sepertinya merasakan kehadiran zaki dan terdengar suara desahan zombie dan suara langkah zombie yang mulai mendekat. Namun, zaki bukanlah orang yang mudah menyerah, dia perlahan mulai bisa membaca situasi dan melihat peluang.

                Dengan perlahan dia melangkah kan kaki dan menembaki zombie – zombie yang mulai terlihat dan tepat mengenai kepala mereka. Itu bukanlah hal sulit bagi zaki, di game FPS dia juga sangat mudah menembakkan tepat di kepala lawannya. Dia selalu di peringkat teratas jika bermain game genere FPS.

                Beberapa zombie pun telah jatuh tersungkur di lantai  dan mati. Namun, jarak mereka yang masih hidup semakin dekat. Zaki pun berjalan mundur mengatur jarak dengan zombie itu dan zombie – zombie itu pun juga tetap terus saja mengejar zaki. Zaki pun telah sampai pada gantungan tali yang dipasang kemarin, dia langsung turun kebawah dengan tali itu, dan menembaki zombie – zombie dari bawah.

                Zaki yang sudah kelelahan, tidak tau lagi harus berbuat apa, sedang zombie – zombie itu tetap saja mengejarnya seolah – olah mereka itu tidak mengenal lelah. Zaki berlari dan memasuki kelas X TKJ, untung saja disana tidak ada zombienya. Zaki masuk dan mangsung saja menutup pintu rapat – rapat dan menghalangi pintu itu denganmeja – meja yang ada didalam kelas.

                Zaki berkata “apakah aku bisa bertahan lebih lama lagi?”. Sembari beristirahat di pojok kelas dengan nafas yang terengah – engah, jantung pun masih berdebar keras. Bayangan para zombie terlihat dari jendela buram yang ada di setiap sisi kelas, suara langkah seretannya pun terdengar jelas. Tanpa disangka, ada zombie yang sanggup memecahkan kaca jendela kelas, duassss!! Kaca jendela pecah dan ada 1 zombie yang  memasuki kelas lewat jendela pecah itu.

                Zombie itu seakan tau kalau zaki tidak bisa lari kemana – mana zombie itu dengan perlahan mendekati zaki. Karena zaki tidak bisa kemana – mana lagi dan semua amunisinya habis, serta tubuh yang semakin gemetar, dia pun pasrah. Dia memejamkan matanya dan tidak ingin menyaksikan dirinya berubah menjadi zombie. Zombie disana langsung berteriak dengan suara yang seram dan langsung lari ke arah zaki!, kira – kira zaki berada di jarak 1 meter dari zombie itu.

                Sebelumnya, aku sudah berada di sekolah disaat zaki sembunyi di kelas 10 TKJ itu,. Lalu aku tau ada yang tidak beres, lekas aku mengikuti zombie yang memecah kaca tadi. Aku datang di saat yang tepat., sebelum zombie itu menggigit zaki, aku menembak zombie itu terlebih dahulu tepat di bagian belakang kepalanya. Zombie itu pun terjatuh dan berteriak, lalu aku selesaikan dengan menebakkan beberapa peluru lagi ke wajahnya.

                Sebelumnya, sekitar pukul 09:00 pagi, badanku mulai, sudah tidak sesakit tadi pagi waktu bangun tidur. Ketika aku melihat sms dari zaki dan zaki bilang kalau dia mau ke sekolah sendirian, aku merasa takut dan khawatir akan keselamatan zaki,  ditambah seluruh amunisi ada dirumahku. Walaupun badanku tidak begitu fit, dan sesekali kapalaku terasa sakit, aku menyiapkan semua keperluan dan aku bawa semua amunisi yang ada untuk berjaga – jaga.

                Sampai disekolahan, aku mendengar suara banyak zombie di kelas 10 TKJ, setelah aku intip ternyata memang banyak zombie disana, untung saja kali ini aku memakai  silencer di senjataku, dan aku juga mengeluarkan alat pemanggil zombie yg aku gunakan kemarin,. Sebenarnya ini bukan alat pemanggil zombie, hanya saja suara yang ditimbulkan alat ini bisa membuat zombie itu mengikuti alat ini.

                Setelah aku tembaki beberapa zombie, dan ku nyalakan alat pemanggil zombie itu di kamar mandi tengah dan aku segera naik ke tangga tengah sambil bersiaga melihat di lantai dua dan lantai satu dimana zombie – zombie pada menghampiri asal suara alat itu.

                Setelah aku melihat semua zombie telah mengerumuni di depan pintu kamar mandi, dengan mengendap – endap aku turun dan pergi ke kelas 10 TKJ. Karena aku penasaran ada apa di kelas itu, maka aku mengikuti zombie yang masuk lewat jendela yang pecah. Aku melihat zaki berhadapan dengan sesosok zombie dan secara cepat aku langsung masuk kelas dan membidik zombie itu tepat di bagian kepalanya,.

                Zombie itu berteriak dan berlari ke arah zaki, dengan siap aku menembak zombie itu tepat di kepalanya. Ku lihat pada saat itu pupil mata zaki terlihat membesar dan nafasnya terengah – engah, keringatnya pun bercucuran deras. “Thanks Jim” kata zaki kepadaku, “kau tidak apa – apa kan zak?” tanyaku, “aku gapapa jim, untung aja dia belum nggigit aku, entah jadi apa aku kalo kamu ga datang” jawabnya. “okelah, sebaiknya sekarang kita keluar dari sini, disini udah ga aman” lanjutku.

                Untung saja aku datang, dan berhasil menyelamatkan sahabatku, setelah itu kami menuju belakang sekolah dan semoga saja gerbang belakang sekolah tidak dikunci, karena kalau sampai kekunci, kami harus melompat pagar agar bisa keluar. Karena pagar tengah sudah pasti terkunci juga.

                Sebelum kami sampai ke gerbang belakang sekolah, kami melihat pergerakan di Lab Pemasaran, lalu aku copot silencer dari senjataku dan menembakannya ke atas. Duarr..!! lalu terdengar suara jeritan cewek yang nyaring. “buset,! Dia manusia bukan jim?” tanya zaki. “wuhw, ! itu manusia! Kalau zombie tidak mungkin dia bisa menjerit seperti itu,”


                Kami lekas melihat ke dalam Lab Pemasaran, dan aku seperti melihat ada cewek yang sedang bersembunyi. Ku hampiri cewek itu dan aku tanya “heh, siapa kamu?”. Lalu cewek itu pun berdiri dan menjawab pertanyaanku “ini aku,,, Sarah..”. ternyata dia sarah, salah satu siswa yang selamat dari inveksi.

Bersambung...

0 komentar:

Posting Komentar